Seorang fotografer harus membayar 150 Euro atau sekitar Rp2,4 juta untuk menyewa sepeda motor selama tiga hari.
Sedangkan untuk tim balap, biaya yang dikeluarkan lebih besar lagi. Tim kecil harus merogoh kocek hingga 8 ribu Euro atau sekitar Rp131 juta untuk menyewa mobil jemputan, sementara tim besar bisa menghabiskan biaya hingga Rp329 juta.
Tak hanya itu, MotoGP India juga menghadapi ancaman dari Virus Nipah atau NiV. Virus ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat dunia, termasuk MotoGP, setelah menewaskan dua warga di India Selatan.
Meskipun lokasi MotoGP India berjarak sekitar 2.600 kilometer dari wilayah Kerala, tetapi penyelenggara tetap waspada terhadap potensi penyebaran virus ini dari hewan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Virus Nipah ditularkan dari kelelawar ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran. Akibatnya, kelelawar berpindah mendekati area peternakan.
Babi yang terinfeksi dapat menularkan Virus Nipah ke peternak dan peternak tersebut kemudian dapat menularkannya ke manusia. Oleh karena penularan yang mudah ini, Virus Nipah diduga memiliki potensi menjadi pandemi.
Meskipun menghadapi berbagai masalah dan kendala, MotoGP India tetap berusaha keras untuk memastikan keselamatan dan kelancaran acara.
Apalagi, sirkuit yang diharapkan menjadi kebanggaan India tersebut telah selesai dibangun dan proses homologasi sedang dalam tahap penyelesaian.
Semua pihak berharap agar masalah-masalah tersebut segera terselesaikan sehingga debut MotoGP India dapat berlangsung dengan sukses dan menjadi awal yang baik bagi MotoGP di negeri ini.
Info selanjutnya bisa dicek di Postingnews.id pada artikel berjudul: Belum Mulai Sudah Kacau! Berikut 5 Masalah yang Terjadi Jelang MotoGP India
Editor : Arya Satrio
Sumber Berita : Postingnews.id
Halaman : 1 2