JAKBAREKSPRES.COM —  PNIB: Jangan Politisasi Rempang untuk Tipu, Bohongi dan Bodohi Umat Islam Demi Propaganda HTI Khilafah.

Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Kebangsaan Lintas agama, suku dan budaya PNIB Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu: Gus Wal merasakan kemarahan yang memuncak.

Gus Wal yang memiliki semangat dan kesungguhan dalam dirinya merasa geram dengan berbagai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Gema Pembebasan, yang sebenarnya hanyalah kelompok sel hidup dari HTI dan sejenisnya yang masih saja aktif hingga saat ini.

Seharusnya, menurut Gus Wal, kelompok ini sudah dihancurkan dan dilarang dalam segala kegiatan dan penggunaan logo, atribut, dan benderanya. Semua organisasi yang telah dilarang dan dilarang keberadaannya di Indonesia dari Sabang hingga Merauke harus dihentikan.

Menurut Gus Wal, tindakan Gema Pembebasan dan kelompok mereka yang mempolitisasi Rempang adalah perbuatan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan.

Mereka dengan berani mempolitisasi Rempang melalui penyelenggaraan kajian, seminar, dialog, dan demo di berbagai kabupaten, kota, provinsi, dan antar pulau.

Mereka berkedok membela ‘rempah-rempah’, namun sebenarnya mereka mengibarkan bendera khilafah dan menyuarakan agar HTI Bangkit Kembali untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar negara. Tindakan ini adalah suatu kejahatan dan suatu keinginan untuk mengganti pilar-pilar bangsa dengan khilafah.

Gus Wal memiliki dugaan bahwa semua yang mereka lakukan hanyalah tipuan, bohong, dan upaya untuk memanipulasi umat Islam dan rakyat Indonesia agar mendukung mereka dalam upaya menghidupkan kembali HTI dan organisasi terlarang lainnya yang telah dibubarkan oleh negara dan pemerintah.

Oleh karena itu, Gus Wal meminta dengan sangat kepada Densus 88, Polri, TNI, dan semua pihak yang berwenang di daerah untuk menolak dan membubarkan acara Gema Pembebasan HTI serta semua organisasi terlarang lainnya yang melakukan aktivitas tersebut.

Gus Wal memuji langkah-langkah penegakan hukum yang diambil oleh Densus 88, Polri, TNI, Polda, Kodam, Polres, Kodim, Polsek, dan Koramil di seluruh negeri, dari Sabang hingga Merauke.

Langkah-langkah ini harus diambil dengan tegas untuk menindak mereka dan menolak serta membubarkan acara mereka. Sangatlah menyesatkan jika Gema Pembebasan HTI dan organisasi lain yang telah dibubarkan dan dilarang masih melakukan pengajian, seminar, dialog, atau demo dengan dalih membela masyarakat Rempang.

Mereka hanya menyebarkan khilafah, menipu, membohongi, dan membingungkan umat Islam dan rakyat Indonesia.

Kita tidak boleh terjebak dalam isu-isu, hoaks, fitnah, dan kebencian yang sengaja mereka ciptakan dengan berbagai macam cara dan pola kegiatan.

Bukti dan contoh tindakan mereka sudah sangat jelas, seperti saat mereka mengadakan demo di depan gedung DPRD Jawa Timur pada tanggal 26 September yang lalu, dan akan ada lagi demo sore hari tanggal 1 Oktober 2023 yang lokasinya belum diketahui.

Kami berharap dan mengharapkan agar Densus 88, Polri, TNI, Polda, Kodam, Polres, Kodim, Polsek, dan Koramil di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, menolak dan membubarkan acara mereka dan kegiatan serupa yang dilakukan oleh mereka yang hanya bertujuan untuk menipu, membohongi, dan memperdaya umat Islam dan rakyat Indonesia. Inilah yang diungkapkan dengan tegas oleh Gus Wal.

Pembahasan lebih lengkap dapat ditemukan di Postingnews.id atau klik Link ini: Ketum PNIB Gus Wal Minta Bubarkan Acara HTI di Surabaya: Kedok Aksi Bela Rempang, Tapi Kampanyekan Khilafah!