JAKARTA, JAKBAREKSPRES.COM — Banyak cara dilakukan untuk kulit wajah agar tampak kencang, segar dan awet muda.

Dari teknik yang sederhana sampai cara yang paling rumit pun dilakukan, dengan tujuan agar kulit muka lebih cerah dan mempesona.

Salah satu yang lagi ramai dibahas warganet, khususnya para ladies adalah teknik Gua Sha.

Teknik Gua Sha yang dinilai efektif bikin kulit wajah kencang, sempat viral di tiktok dan bikin penasaran warganet.

Namun belakangan beredar kabar kalau teknik Gua Sha ini justru berdampak negatif terhadap kulit wajah.

Hal itu terungkap saat pengguna tiktok mencoba teknik Gua Sha itu menemukan benjolan yang ternyata teridentifikasi sebagai kanker kulit.

Sebelum kita telusuri tentang kanker tersebut, berikut informasi terkait teknik Gua Sha.

Rachel Weingarten, ahli sejarah kecantikan mengatakan Gua Sha adalah alat ekonomis yang seperti batu giok dalam bentuk pipih.

Gua Sha terbuat dari mineral atau semacamnya yang dipakai para wanita untuk membantu merawat kulit. Penggunaannya cukup dipakai di wajah seperti tengah memijat.

“Ide batu giok, kuarsa mawar atau mineral lainnya sudah biasa digunakan gadis-gadis cantik untuk memperbaiki tampilan kulit mereka dan membantu perawatan diri,” kata Rachel dilansir dari Teen Vogue, Sabtu 11 Februari 2023.

Gua Sha adalah pijatan yang dipercaya untuk ‘detoks’. Cara menggunakan Gua Sha dengan menekan ke bagian wajah yang dinilai mengendur.

Dipercaya jika dipakai secara rutin untuk meningkatkan sirkulasi darah hingga mendorong drainase limfatik, membantu tubuh membuang racun juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dalam perawatan kulit, sejumlah manfaat yang diklaim adalah membuat diri tampak awet muda dan ada sensasi relaksasi ketika melakukannya.

Batu giok atau Gua Sha ini dipakai di negara China sebagai teknik yang ditujukan untuk mengobati demam bahkan ketika terinfeksi virus.

Namun, saat ini belum ada penelitian resmi yang menunjukkan sederet manfaat batu giok di teknik gua sha.

Sementara itu, viral kasus wanita yang bekerja di agen real estate terjadi April 2022, Helen, mengeluhkan benjolan yang dirasakannya setelah mengikuti tren TikTok gua sha.

Ternyata, setelah mengikuti tren tersebut, benjolan itu terus membesar di bagian rahang sebelah kiri. Siapa sangka, benjolan itu diketahui sebagai pertanda dirinya berada di kanker stadium empat.

Pada awalnya dokter mendiagnosis kanker, tetapi sudah mendapatkan remisi alias sudah dievaluasi tidak ada lagi sel kanker di dalam tubuhnya.

Helen lebih terkejut, saat pemindaian lebih lanjut dokter melihat ada 20 tumor dalam tubuh Helen.

“Ketika saya bertanya berapa lama, menurut dokter seseorang akan bertahan dengan kondisi seperti ini, ia menjawab seseorang telah datang kepadanya pada tahap yang sama dan mereka meninggal dalam enam minggu setelahnya,” ungkap Helen.

“Benjolan itu sangat menyakitkan di rahang saya, karena menekan saraf dan sulit untuk menelan. Saya tidak bisa memberi tahu ayah saya, sangat sulit untuk menyampaikan berita semacam itu kepada anggota keluarga ” sambung Helen.

Lantaran kerap sering tidak disadari, Helen berpesan agar orang-orang sedini mungkin mengecek tanda dan awal gejala kanker kulit.

Saat ini, Helen masih harus menjalani terapi sekitar satu tahun mendatang untuk melihat progres pemulihannya.